Minggu, 21 Desember 2014

Mengintip Pembuatan Video 'Di-Balik-Layar'

Salam hangat!

Untuk yang penasaran dengan kelanjutan kisah Sunset Deity dalam online storybook, kini chapter 2 telah dirilis! Simak bagaimana Sunset Deity dan The Sun menjelajahi dunia baru dalam pengalaman visual yang immersif!


Juga, bersamaan dengan pelaksanaan rangkaian workshop, kami juga membuat sebuah rangkaian video 'di balik layar' yang menjelaskan beberapa aspek produksi lebih mendalam, yang dituturkan oleh para pengarah utama. Kali ini, kami dibantu tim videografer, yang akan mengambil testimoni dari masing-masing pengarah yang nantinya akan diunggah dalam empat video terpisah melalui kanal YouTube Merchant of Emotion. Dalam video-video ini, juga terdapat cuplikan dinamika antar departemen pertunjukan hingga pekerjaan apa saja yang mereka tangani sebelum Sunset Deity ditampilkan di atas panggung.

Tunggu video-video testimoni ini sebelum tahun berganti. Jangan lupa juga untuk memesan tiket di website merchantofemotion.com atau via narahubung Dea di +6281910064981.





Rangkaian Workshop Pra-pertunjukan

Masih beberapa langkah menuju hampir sempurna.

Sebelumnya, mohon maaf atas ketiadaan berita minggu sebelumnya, karena kami cukup sibuk mempersiapkan beberapa hal terkait Pementasan Sunset Deity sebelum tahun berganti. Selama dua hari ini, Tim Artistik dan Produksi Merchant of Emotion sedang menangani beberapa pekerjaan secara paralel untuk persiapan pertunjukan Januari nanti. Salah satu yang terbesar adalah pelaksanaan rangkaian workshop yang melibatkan seluruh penggiat pementasan ini, mulai dari para pemeran, aransemen dan musik, tata pencahayaan, kostum dan make-up, video mapping, hingga marketing communication. Tahapan ini dilakukan sebelum gladikotor, dimana pertunjukan ditampilkan dalam bentuk sederhana yang tidak melibatkan aspek produksi secara penuh.

Salah satu tujuan kami untuk mengadakan workshop ini adalah sebagai preview staging, untuk menarik minat dan menakar penilaian calon penonton. Dengan adanya tahapan ini, ada kesempatan bagi kami untuk melakukan perubahan atau penyesuaian dalam berbagai aspek pertunjukan sebelum malam pembukaan.

Proses ini cukup menyita waktu, namun ini langkah yang diperlukan untuk menjamin kualitas produksi kami pada Januari nanti. Workshop hari ini juga terbuka untuk umum, dan dengan senang hati kami menyambut beberapa calon penonton yang ikut memberi input selama running berjalan.

Tak lupa, kami ingatkan pembelian tiket dapat dilakukan di website merchantofemotion.com atau via narahubung Dea di +6281910064981.

Sampai jumpa di Pementasan Sunset Deity nanti!



















Sabtu, 13 Desember 2014

Our First Poster is Out!

Perkenalkan: Sunset Deity dan The Sun, dua tokoh utama yang akan muncul dalam Pementasan Sunset Deity. Ikuti petualangan mereka mengarungi dunia sebelum waktu dalam Pementasan Sunset Deity, 23-25 Januari 2015. Berikut dua varian poster penggoda (teaser?) visual sebagai bayangan dari apa yang akan kami tampilkan nantinya ke atas panggung.




Satu tahun adalah masa yang cukup panjang untuk sebuah proses: proses pembelajaran, transformasi, hingga menemukan posisi. Satu tahun yang lalu pementasan teater Taraksa yang berdiri di bawah produksi Teater EPIK vol. 5 telah rampung dilaksanakan, meninggalkan banyak jejak cerita dan harapan mengenai scene teater lokal yang kami coba angkat. Begitu pula dengan pasang surut Majalah EPIK yang menaungi semua basis pemikiran kami—begitu banyak pembelajaran yang kami raup untuk mendorong aplikasi harapan-harapan ini secara publik.
Lepas satu tahun setelahnya, kami memutuskan untuk bertransformasi dalam identitas baru, dengan nama Merchant of Emotion. Dengan semangat yang kami harap sudah cukup teramplifikasi, Merchant of Emotion hadir sebagai manifestasi dari cita-cita kami untuk secara aktif memproduksi cerita dengan tiga karakteristik utama, yaitu sarat akan nilai-nilai filosofis, mengusung kemasan yang sesuai dengan generasinya, serta mampu mengkontemporasi aset budaya yang telah lebih dulu ada di Indonesia. 
Taraksa, yang diadakan pada 26 dan 27 Februari 2013, meraup lebih dari 1000 pengunjung dalam tiga pementasan. Cercah harap ini menyemangati kita untuk sekali lagi menghadirkan sebuah pementasan teater dengan balutan cerita orisinil; tajuknya, Sunset Deity, di bulan Januari 2015 nanti. 
Lalu, hal baru apakah yang akan kami bawakan dalam pementasan ini? Sebelumnya, tentu saja teater ini akan melibatkan cast yang akan bermain peran di atas panggung Teater Tertutup Dago Tea House, Bandung, dengan seluruh aspek teater yang sebelumnya kami hadirkan: dialog, musik, dan koreografi. Tapi selanjutnya, produksi Sunset Deity akan pula melibatkan teknologi video mapping sebagai salah satu fitur penting dalam pementasan yang menunjang cerita dan pemanjaan visual bagi penonton.
Dalam aspek cerita, Sunset Deity sebagai bagian dari sebuah saga besar yang kami namakan Midnight Strangers, akan menceritakan sebuah proses pendewasaan sebuah entitas bernama manusia. Penggambaran proses ini akan dicurahkan dalam satu sosok istimewa, karena ia adalah manusia pertama yang hadir di muka bumi. Pementasan selama satu jam ini akan mengikuti sang tokoh utama mendefinisikan kehadirannya di dunia, interaksinya terhadap berbagai emosi termasuk kesepian dan kekecewaan, serta pertemuannya dengan sesosok misterius bernama Sun. 
Sebagai portal untuk memasuki dunia baru Sunset Deity, Merchant of Emotion telah menyiapkan berbagai kanal-kanal informasi untuk seluruh calon penonton. Website kami, www.merchantofemotion.com, akan secara eksklusif menampilkan prolog dari kisah Sunset Deity dalam bentuk online storybook—yang pada akhir fasenya akan pula memuat video teaser dan poster acara. Kanal media sosial pun, seperti Instagram (instagram.com/merchofemotion) dan Facebook (facebook.com/merchofemotion), akan menjadi pintu untuk informasi terbaru terkait dengan pementasan ini. Di luar instalasi cerita, production blog pada  laman www.recollectionofsunset.blogspot.com akan menjadi wahana bagi kami untuk berbagi cerita mengenai pembuatan dan produksi teater ini. 
Kesemua portal menuju dunia Sunset Deity tersebut akan berkulminasi dalam teater Sunset Deity, yang akan diadakan tanggal 23 hingga 25 Januari dalam enam pementasan. Penjualan tiket akan dimulai sejak 11 Desember, yang akan dibuka melalui online ticket box di website resmi Merchant of Emotion dan offline booth yang akan tersebar di titik-titik strategis Kota Bandung. 
Pementasan teater ini adalah buah atas harap kami untuk menginjeksi kultur teater kepada masyarakat luas Indonesia, dan secara halus mengajak semua yang tersentuh untuk menilik balik aspek-aspek nostalgia yang terrefleksikan dalam cerita. Semoga saja, geliat kecil ini bisa menjadi tolak ukur yang mengingatkan kembali kekayaan aset imajinasi kita bersama.

Minggu, 07 Desember 2014

15-Minute Teaser Play - Sunset Deity

Selamat dan salut!

Tim Merchant of Emotion baru saja menampilkan cuplikan potongan babak 15 menit dari Pementasan Sunset Deity dalam rangkaian Garden Art Festival di Goethe Institut Bandung kemarin. Walaupun sedikit diterpa gerimis di malam hari dengan urutan tampil penultimate, penampilan kami cukup mengundang banyak perhatian dari pengunjung acara yang diadakan oleh YIFI ini. 

Melihat dari berbagai properti yang kami bawa dan area yang kami gunakan... agaknya kami memang terlampau 'total' untuk menyajikan cuplikan kali ini. Namun sebanding dengan riuh tepuk tangan yang terdengar ketika lampu memadam dan lima belas menit telah berlalu, ini juga cuplikan pertunjukan teramai sejauh yang pernah kami tampilkan. Berikut kami sematkan beberapa dokumentasi dari penampilan tadi malam. 









Bagi yang belum sempat menyaksikan penampilannya, jangan khawatir. Pementasan Sunset Deity secara lengkap dapat disaksikan pada tanggal 23-25 Januari 2015, di Dago Tea House Bandung. Sila buka merchantofemotion.com untuk pemesanan tiket secara online, atau tunggu roadshow kami mulai awal Januari nanti. Sampai jumpa!

Sabtu, 06 Desember 2014

Pemesanan Tiket Telah Dibuka!

Salam hangat!

Kabar gembira untuk kita semua (dan lelucon yang mulai agak basi). Pementasan Teater Multimedia Sunset Deity sudah membuka pemesanan tiket mulai minggu ini, yang bisa diakses secara online di merchantofemotion.com. Caranya mudah, teman-teman hanya tinggal mengklik tombol "Buy Ticket" di laman depan, untuk selanjutnya mengisi data diri, waktu pertunjukan dan kelas tiket yang dipilih. Oh ya, ada opsi juga untuk mendaftarkan diri pada newsletter Sunset Deity untuk mendapatkan perkembangan terkini dari pementasan kami, juga beberapa konten eksklusif yang hanya akan dikirimkan kepada pelanggan newsletter.

Ada kesempatan juga bagi teman-teman untuk menyaksikan cuplikan seperti apa bentuk pertunjukan Sunset Deity nantinya. Merchant of Emotion mendapat kehormatan untuk berpartisipasi dalam acara Garden Art Festival-nya Young Indonesian Female Initiatives (@yifi__) pada hari ini, 6 Desember mulai pukul 17.15 di Goethe Institut Bandung. Cuplikan ini sedikit berbeda, karena kami hanya menampilkan potongan babak 15 menit dengan sedikit twist. Acara ini terbuka untuk umum, jadi sila teman-teman sempatkan datang. Kami tunggu!



Minggu, 30 November 2014

"It's A Wrap!"

Mungkin itu kalimat yang paling ditunggu anggota tim artistik dan produksi, selain puluhan "Cut!" atau "From the top!" yang konstan bergema sedari pagi. Karena tadi, Merchant of Emotion baru saja merampungkan syuting teaser untuk pementasan "Sunset Deity".

Bagian menariknya mungkin, karena kami dapat kesempatan untuk mengabadikan salah satu adegan paling dramatik dalam pementasan Januari nanti dalam medium sinematik. Ada beberapa hal baru nan seru yang kami alami dalam prosesnya, khususnya karena medium film menawarkan beberapa eksplorasi artistik yang berbeda. Ada beberapa bahasa rupa yang harus kami terjemahkan ketika beralih dari panggung ke layar.

Kami mengangkat babak ke-5 dari pementasan Sunset Deity dalam teaser ini, bertajuk "Harrowing Night", yang berkisah tentang pergumulan sang tokoh utama menghadapi  kesendirian dan kekecewaan. Cukup beruntung, kami mendapat kesempatan melibatkan talenta multidisiplin mulai dari tim videografi hingga anggota cheerleaders. Nantikan hasilnya dalam minggu-minggu mendatang! Sementara itu, berikut kami lampirkan beberapa foto behind-the-scenes selama proses syuting.








Minggu, 23 November 2014

Our Website is Up-and-Running!

Simak cuplikan cerita Sunset Deity dalam chapter pertama online storybook Sunset Deity. Memanfaatkan teknik parallax sebagai salah satu medium bercerita. Silakan dilihat di merchantofemotion.com


The beginning has started to tick. Story will unfold as time advances.
Go to www.merchantofemotion.com to meet your newest friend, Sunset Deity. 

Tirai telah terbuka dan cerita sudah akan dimulai!
Cek www.merchantofemotion.com untuk berkenalan dengan Sunset Deity.

Sabtu, 22 November 2014

Panggung dan Hari-hari Di Antaranya

Selamat siang yang makin menghangat!

Sepertinya 'kendala' menjadi menjadi kata yang agak mafhum kami dengar selama proses pra-produksi Sunset Deity ini. Setelah rapat mingguan, koordinasi jarak jauh, korespondensi via email, arrangement latihan dengan casts terlibat, serta tambahan beban kerja klerikal lainnya. Jadi mohon maaf, untuk minggu ini, rasanya tidak ada updates menarik yang bisa kami bagi untuk sementara.

Sedangkan untuk minggu depan, beberapa agenda kegiatan menarik berkenaan dengan proses pra-produksi sudah tercantum dalam kalender kami, termasuk *uhuk* produksi film pendek *uhuk*.

Sampai jumpa!

Sabtu, 15 November 2014

Mengenai Hal-hal yang Hilang dan Terlupakan

Salam hangat,

Mulai petang ini, kisah Sunset Deity dapat disimak melalui website interaktif di laman merchantofemotion.com (atau yang produser utama kami sebut sebagai 'storybook online multimedia' :D). Website ini akan diposisikan sebagai kanal utama dari penuturan kisah Sunset Deity. Disini, kisahnya akan terus diperbaharui secara berkala, dan teman-teman dapat mendaftarkan emailnya untuk updates ketika website diperbaharui.

Lebih jauh, sila buka beberapa akun sosial media dari Merchant of Emotion yang sedang membahas berbagai hal meliputi tahap demi tahap perkembangan dari kami. Di akun Twitter @MerchofEmotion akan dibahas mengenai perubahan identitas Majalah dan Teater EPIK menjadi Merchant of Emotion (dan mengapa ini menjadi penting untuk karya-karya kami selanjutnya). Dalam laman fanpage Facebook Merchant of Emotion teman-teman dapat langsung berinteraksi dengan dengan penggiat pementasan ini, juga beberapa konten visual utama akan dirilis pertama kali melalui kanal ini.

Sedangkan di @merchofemotion, akun Instagram kami, setiap minggunya akan kami bagi ilustrasi adegan-adegan berdasarkan naskah "The Beginning of Sunset". Serta dengan tagar #thingslostandforgotten, teman-teman dapat saling menyimak kisah teman-teman lain berkenaan dengan hal-hal yang telah hilang dan terlupakan. Sejauh ini sudah ada 26 gambar yang dibagi berdasarkan tagar di atas, dan teman-teman dipersilakan untuk turut berbagi cerita. Panduan untuk bergabung dengan kampanye ini kami lampirkan dalam tautan di bawah:

#thingslostandforgotten

Nantikan beberapa kejutan dari kami dalam minggu mendatang. Sampai jumpa!

Sabtu, 08 November 2014

Sekemas Cuplikan di Balik Layar

Sketsa kasar karakter-karakter yang akan muncul dalam 'Sunset Deity'.

Iterasi naskah awal dari Sutansyah Marahakim.

Sabtu, 01 November 2014

Sebuah Ode tentang 'Menjadi Dewasa'.

Salam hangat,

Andai dipermudah, apa yang kami coba rintis bisa jadi terkesan sederhana. 

Kami percaya bahwa cerita yang baik dapat menuturkan tema universal dengan sentimen-sentimen individual. Adalah mungkin untuk meramu komposisi cerita yang amat pop, namun menawarkan definisi baru dalam level filosofis ketika dimaknai lebih dalam. Ada upaya yang kentara bagi kami untuk mencari jalur tengah antara budaya pop (dengan ragam konten luar negeri yang kian akrab dikonsumsi anak muda masa kini) dengan pemaparan ide dan pola pikir baru bagi masyarakat kita. Kami positif dapat membuat penuturan yang menciptakan kedekatan dan mendorong adanya interaksi. Langkah ini kami mulai dengan mulai bercerita dengan narasi yang kami kembangkan sendiri, sebuah ode tentang 'menjadi dewasa', Sunset Deity.

Sunset Deity mengandalkan kedekatan penonton muda Indonesia yang dekat dengan bahasa rupa dan dunia fantasi sebagai jalur masuk ke dalam ceritanya. Di permukaan, Sunset Deity hanya mengisahkan tentang petualangan seorang bocah polos bersama teman dekatnya, untuk menjelajahi berbagai hal baru di dunia yang luas, sebuah narasi tipikal dari banyak kisah sebelum tidur. Namun, kami rasa kisah yang sama dapat dilihat melalui perspektif yang sama sekali berbeda, khususnya apabila ini kembali dinikmati ketika beranjak dewasa. Ada dimensi kontemplasi yang mengundang untuk dipertanyakan. Satu serak cerita dan pertunjukan yang menawarkan dimensi naratif nan personal bagi setiap orang. Dalam cerita ini, kita bisa menyimak build up, ketegangan, puncak dan penutup yang landai nan konklusif, yang dirangkai dengan natural dan jujur. Semuanya dalam ruang imaji yang lapang untuk disaksikan, tersembunyi melalui para karakter khayal. Sebuah ode pengantar tentang ‘menjadi dewasa'.

Sunset Deity merupakan sebuah eksperimen kami, bahwa pementasan teater dalam penuturannya tidak hanya melulu untuk didengar dan disaksikan (yang tentunya bukan hanya pementasan teater yang fasih secara estetis). Dengan paparan yang tepat, cerita dapat menerabas batasan dan berbicara dengan bahasa yang sederhana. Pemaparannya dapat berusaha mendalam, tanpa perlu tenggelam.

Cerita ini akan kami serak dalam bagian-bagian kecil di beberapa kanal berbeda, dengan harapan bahwa kekuatan naratifnya tidak hanya terbatas pada pementasan akhir nantinya saja. Semoga berkenan dan selamat mengikuti!